Just In Time dan Backflush
1. Just in time (JIT)
v Just
in time adalah sebuah filosofi yang sangat luas yang menekankan penyederhanaan
dan terus mengurangi limbah di daerah masing-masing dan setiap aktivitas
bisnis.
v Just
in time adalah filosofi yang dipusatkan pada pegurangan biaya melalui eliminasi
persediaan.
v Eliminasi
persediaan ke tempat penyimpan dan biaya penyimpanan, tetapi sekaligus juga
mengeliminasi perlindungan atas kesalahan produksi dan ketidakseimbangan yang
diberikan oleh persediaan. Akibatnya, beban kerja yang berkualitas tinggi dan
seimbang diperlukan dalam system JIT untuk menghindari penghentian produksi
yang akan mmenimbulkan biaya yang mahal dan membuat sakit hati pelanggan
(konsumen). JIT sering kali didefinisikan dengan usaha untuk mengeliminasi
pemborosan dalam segaa bentuknya, dan merupakan bagian yang penting dalam
banyak usaha manajemen mutu total (total quality manajement).
v Tujuan
utama dari just in time (JIT) adalah JIT agar selaras dengan manajemen kualitas
total (TQM). Fokus utama adalah pada penghapusan limbah dan kegiatan non nilai
tambah, dan produksi barang-barang yang memiliki 'cacat nol'. Dalam nada yang
serupa dengan TQM, filosofi just-in-time berfokus pada pelanggan - pada waktu
pengiriman produk pada setiap kesempatan sangat penting.
v Kelemahan Sistem Just In Time :
-
Sistem Produksi Just
In Time tidak memiliki toleransi terhadap kesalahan atau “Zero Tolerance for
mistakes” sehingga akan sangat sulit untuk melakukan perbaikan/pengerjaan ulang
pada bahan-bahan produksi ataupun produk jadi yang mengalami kecacatan. Hal ini
dikarenakan tingkat persediaan bahan-bahan produksi dan produk jadi yang sangat
minimum.
-
Ketergantungan yang
sangat tinggi terhadap Pemasok baik dalam kualitas maupun ketepatan pengiriman
yang pada umumnya diluar lingkup perusahaan manufakturing yang bersangkutan.
Keterlambatan pengiriman oleh satu pemasok akan mengakibatkan terhambatnya
semua jadwal produksi yang telah direncanakan.
v Kelebihan Sistem Just In Time :
-
Tingkat Persediaan
atau Stock Level yang rendah sehingga menghemat tempat penyimpanan dan
biaya-biaya terkait seperti biaya sewa tempat dan biaya asuransi.
-
Bahan-bahan produksi
hanya diperoleh saat diperlukan saja sehingga hanya memerlukan modal kerja yang
rendah.
-
Dengan Tingkat
persedian yang rendah, kemungkinan terjadinya pemborosan akibat produk yang
ketinggalan zaman, lewat kadaluarsa dan rusak atau usang akan menjadi semakin
rendah.
2. Backflush
Backflushing /
backflush costing / backflush accounting merupakan pendekatan akuntansi yang memendekkan arus biaya
produksi dengan
tujuan untuk mengurangi sejumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem akuntansi.
tujuan untuk mengurangi sejumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem akuntansi.
Dalam
pendekatan tradisional seperti job order costing dan process
costing, ada penelusuran rinci atas biaya ke barang dalam proses sedangkan
pada pendekatan backflushing penelusuran ini tidak dibutuhkan, karena jangka
waktu dari penerimaan bahan baku sampai penyelesaian barang jadi sangat
singkat.
Karakteristik backflushing:
·
Dapat dipakai pada
perusahaan yang telah menggunakan sistem just in time.
·
Perkiraan material dan
work in process dikombinasikan ke dalam satu perkiraan yaitu Raw and In Process
(RIP).
·
Perkiraan persediaan
tidak disesuaikan dalam periode akuntansi tapi saldonya disesuaikan melalui
ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi.
·
Beberapa atau seluruh
biaya produksi ditentukan setelah produksi selesai.
·
Biaya konversi
dibebankan dengan menggunakan perkiraan harga pokok penjualan.
·
Estimasi biaya
material dan konversi, serta raw material yang belum diproses dilakukan pada
akhir periode.
Komentar
Posting Komentar