Melanjutkan bahasan di postingan sebelumnya
Pada postingan sebelumnya kita melakukan melakukan pencatatan
akuntansi untuk Cost of Quality dengan metode job order, sekarang kita akan
melakukan pencatatan dengan metode proses.
1. Spoilage in Process Costing Using Weighted-Average and FIFO
Kerusakan dapat terdeteksi setelah proses
selesai dan tidak memiliki nilai pelepasan bersih, sehingga inspeksi dilakukan
pada tahap penyelesaian
Inspeksi adalah tahap proses produksi
dimana produk akan diuji untuk menentukan apakah produk tersebut merupakan unit
yang dapat diterima atau tidak
Prosedur untuk kalkulasi biaya proses
dengan kerusakan :
-
Step 1 : Mengikhtisarkan arus unit fisik output
-
Step 2 : Menghitung output dalam istilah unit
ekuvalen
-
Step 3 : Menghitung biaya per unit ekuivalen
-
Step 4 : Mengikhtisarkan total biaya yang akan
diperhitungkan
-
Step 5 : Membebankan total biaya ke unit yang
telah selesai, unit yang rusak, dan unit barang dalam proses akhir
AYAT JURNAL Weighted Average
FIFO
Finished Goods XXX XXX
Work-in-Process XXX XXX
Loss on Abnormal Spoilage XXX XXX
Work-in-Process XXX XXX
Inspection Points and Allocating Costs of Normal Spoilage
Titik inspeksi merupakan tahapan dalam proses produksi dimana produk
diperiksa untuk menentukan apakah unit produk itu dapat diterima atau ditolak
-
Kerusakan biasanya diasumsikan terjadi pada
tahap penyelesaian unit pada saat dilakukan inspeksi
-
Biaya kerusakan abnormal dihitung terpisah
sebagai kerugian periode akuntansi ketika kerusakan tersebut deteksi
Pendekatan
yang umum mengasumsikan bahwa kerusakan normal terjadi pada titik inspeksi
dalam siklus produksi dan mengalokasikan biayanya ke semua unit yang telah
melewati titik tersebut selama periode akuntansi
Sumber : Carter
Komentar
Posting Komentar